Selasa, 19 November 2019

Selasa, 02 Oktober 2018

Sistem Keamanan Pada Jaringan Nirkabel

Jaringan Wireless memiliki lebih banyak kelemahan dibandingkan dengan jaringan kabel.Kelemahan jaringan wireless secara umum dapat dibagi menjadi 2 jenis, yakni kelemahan pada konfigurasi dan kelemahan pada jenis enkripsi yang digunakan. Berikut adalah kegiatan atau aktifitas yang dilakukan untuk pengamanan jaringan wireless WEP (Wired Equivalent Privacy), WPA( WI-FI Protected Access), MAC Filtering.

WEP (Wired Equivalent Privacy)

WEP adalah suatu metode pengamanan jaringan nirkabel, merupakan standar keamanan & enkripsi pertama yang digunakan pada wirelessEnkripsi WEP menggunakan kunci yang dimasukkan (oleh administrator) ke klien maupun access point. Kunci ini harus cocok dari yang diberikan akses point ke client, dengan yang dimasukkan client untuk authentikasi menuju access point, dan WEP mempunyai standar 802.11b.
Alasan Memilih WEP – WEP merupakan sistem keamanan yang lemah. Namun WEP dipilih karena telah memenuhi standar dari 802.11 yakni :


  • Exportable
  • Reasonably strong
  • Self-Synchronizing
  • Computationally Efficient
  • Optional.

Fungsi WEP – WEPini dapat digunakan untuk verifikasi identitas pada authenticating station. WEP dapat digunakan untuk data encryption.

WPA (WI-FI Protected Access)

WPA

WPA (bahasa Inggris: Wi-Fi Protected Access) adalah suatu sistem yang juga dapat diterapkan untuk mengamankan jaringan nirkabel. Metoda pengamanan dengan WPA ini diciptakan untuk melengkapi dari sistem yamg sebelumnya, yaitu WEP. Para peneliti menemukan banyak celah dan kelemahan pada infrastruktur nirkabel yang menggunakan metoda pengamanan WEP. Sebagai pengganti dari sistem WEP, WPA mengimplementasikan layer dari IEEE, yaitu layer 802.11i. Nantinya WPA akan lebih banyak digunakan pada implementasi keamanan jaringan nirkabel. WPA didesain dan digunakan dengan alat tambahan lainnya, yaitu sebuah komputer pribadi (PC).
Fungsi dari komputer pribadi ini kemudian dikenal dengan istilah authentication server, yang memberikan key yang berbeda kepada masing–masing pengguna/client dari suatu jaringan nirkabel yang menggunakan akses point sebagai media sentral komunikasi. Seperti dengan jaringan WEP, metoda enkripsi dari WPA ini juga menggunakan algoritma RC4.
Pengamanan jaringan nirkabel dengan metoda WPA ini, dapat ditandai dengan minimal ada tiga pilihan yang harus diisi administrator jaringan agar jaringan dapat beroperasi pada mode WPA ini. Ketiga menu yang harus diisi tersebut adalah:


  • Server
Komputer server yang dituju oleh akses point yang akan memberi otontikasi kepada client. beberapa perangkat lunak yang biasa digunakan antara lain freeRADIUS, openRADIUS dan lain-lain.

  • Port
Nomor port yang digunakan adalah 1812.
-Shared Secret
Shared Secret adalah kunci yang akan dibagikan ke komputer dan juga kepada client secara transparant.

WPA/PSK

WPA-PSK (Wi-Fi Protected Access – Pre Shared Key) adalah pengamanan jaringan nirkabel dengan menggunakan metoda WPA-PSK jika tidak ada authentikasi server yang digunakan. Dengan demikian access point dapat dijalankan dengan mode WPA tanpa menggunakan bantuan komputer lain sebagai server. Cara mengkonfigurasikannya juga cukup sederhana. Perlu diketahui bahwa tidak semua access point akan mempunyai fasilitas yang sama dan tidak semua access point menggunakan cara yang sama dalam mendapatkan Shared-Key yang akan dibagikan ke client. Pada access point Dlink DWL-2000AP, pemberian Shared-Key dilakukan secara manual tanpa mengetahui algoritma apa yang digunakan. Keadaan ini berbanding terbalik dengan akses point Linksys WRT54G, dimana administrator dapat memilih dari dua algoritma WPA yang disediakan, yang terdiri dari algoritma TKIP atau algoritma AES. Setelah Shared-Key didapat, maka client yang akan bergabung dengan access point cukup memasukkan angka/kode yang diijinkan dan dikenal oleh access point. Prinsip kerja yang digunakan WPA-PSK sangat mirip dengan pengamanan jaringan nirkabel dengan menggunakan metoda Shared-Key.

WPA2

WPA2 adalah sertifikasi produk yang tersedia melalui Wi-Fi Alliance. WPA2 Sertifikasi hanya menyatakan bahwa peralatan nirkabel yang kompatibel dengan standar IEEE 802.11i. WPA2 sertifikasi produk yang secara resmi menggantikan wired equivalent privacy (WEP) dan fitur keamanan lain yang asli standar IEEE 802.11. WPA2 tujuan dari sertifikasi adalah untuk mendukung wajib tambahan fitur keamanan standar IEEE 802.11i yang tidak sudah termasuk untuk produk-produk yang mendukung WPA. Update WPA2/WPS IE yang mendukung WPA2 fitur berikut: * WPA2 Enterprise IEEE 802.1X menggunakan otentikasi dan WPA2 Personal menggunakan tombol preshared (PSK).

Suatu sistem yang juga dapat diterapkan untuk mengamankan jaringan nirkabel. Metode pengamanan dengan WPA ini diciptakan untuk melengkapi dari sistem yang sebelumnya, yaitu WEP. WPA mengimplementasikan layer dari IEEE, yaitu layer 802.11i. Nantinya WPA akan lebih banyak digunakan pada implementasi keamanan jaringan nirkabel.


Kamis, 12 April 2018

TOPOLOGI JARINGAN KOMPUTER


TOPOLOGI RING



Topologi ring merupakan jenis dari topologi jaringan yang mana bentuk dari rangkaiannya masing masing tersambung pada dua titik yang lainnya, Sehingga dapat membentuk seperti jalur lingkaran menyerupai cincin.

Untuk membentuk jaringan cincin, maka setiap sentral perlu dihubungkan seri antara satu dengan yang lainnya sehingga akan membentuk hubungan loop tertutup. Dalam sistem topologi jaringan ini, setiap sentral memang dirancang untuk bisa berinteraksi dengan sentral yang jaraknya berdekatan ataupun berjauhan. Sehingga topologi ring ini memang memiliki kemampuan untuk bisa melakukan switching ke segala arah workstation.

Kelebihan Topologi Ring

  1. Mudah dalam perancangan serta mengimplementasikannya.
  2. Peforma topologi ring lebih baik jika dibandingkan dengan topologi bus, bahkan meskipun aliran data yang ada besar dan berat sekalipun.
  3. Mudah dalam melakukan konfigurasi serta installasi perangkat baru.
  4. Mudah untuk melakukan diagnosa, pengisolasian kesalahan, serta kerusakan yang ada di dalam jaringan dikarenakan konfigurasi yang ada menggunakan sistem point on point.
  5. Penggunaan kabel yang cukup hemat.
  6. Aliran data yang mengalir akan lebih cepat serta mampu menangani lalu lintas data yang tinggi sekalipun karena jenis topologi jaringan ini dapat melayani data yang berasal dari kanan atau kiri server.
  7. Tidak akan terjadi resiko tabrakan di saat pengiriman data dikarenakan dalam satu waktu hanya akan ada satu node yang bisa mengirimkan data.

Kekurangan Topologi Ring

  1. Jika terdapat kerusakan di satu node maka hal tersebut akan menganggu seluruh jaringan yang ada, untuk mengatasinya anda bisa menggunakan cincin ganda atau dual ring.
  2. Pengembangan jaringan dirasa kurang fleksibel, dikarenakan untuk memindahkan, menambahkan serta mengubah perangkat jaringan akan mempengaruhi seluruh jaringan.
  3. Komunikasi data akan sangat tergantung dari jumlah node yang ada di dalma jaringan.
  4. Cenderung sulit untuk dikonfigurasikan jika dibandingkan dengan topologi star.
  5. Membutuhkan penanganan serta pengolahan yang lebih khusus untuk bandles.
  6. Sinyal akan semakin melemah jika jarak yang ditempuh agar dapat mencapai tujuan jauh.


TOPOLOGI BUS


Topologi Bus adalah metode untuk menghubungkan dua atau lebih komputer secara serial, dengan menggunakan kabel utama sebagai pusat lalu - lintas data. Konektor yang digunakan pada topologi bus antara lain konektor BNC dan T konektor dan juga terminator, sementara untuk media transmisi topologi bus menggunakan kabel Coaxial. Bentuk topologi ini mirip dengan ruangan bus untuk itu model topologi ini dinamakan topologi bus.

Ciri - ciri fisik yang bisa sobat lihat pada topologi bus adalah adanya kabel tunggal yang digunakan sebagai pusat lalu - lintas data dan dilengkapi dengan konektor BNC, T Conektor pada setiap node serta terminator pada ujung kabel utama.

Kelebihan Topologi Bus

  1. Mudah untuk membuatnya
  2. Memiliki layout sederhana
  3. Memerlukan biaya yang sedikit untuk membuatnya
  4. Mudah dikembangkan tanpa mengganggu perangkat jaringan lainnya

Kekurangan Topologi Bus

  1. Apabila terjadi gangguan, akan sulit untuk mendeteksi kerusakannya.
  2. Sering terjadi kepadatan lalu lintas data pada jalur utama.
  3. Apabila jalur utama mengalami kerusakan, seluruh jaringan akan lumpuh.
  4. Memerlukan repeater untuk memperkuat signal.

Karakteristik Topologi Bus

  1. Untuk instalasi jaringan dapat dilakukan dengan mudah
  2. Terdapat kabel utama yang berfungsi sebagai pusat lalu - lintas data
  3. Setiap node akan dihubungkan secara serial dan ujung kabel utama akan dipasang terminator untuk menutupnya.
  4. Biaya yang dikeluarkan untuk membangun topologi bus sangatlah murah
  5. Paket data yang dikirim akan sering mengalami persimpangan dalam satu kabel
  6. Memerlukan konektor BNC, T Conektor pada setiap kartu jaringan
  7. Sering terjadi kepadatan lalu lintas data pada kabel utama
  8. Apabila terjadi kerusakan pada salah satu node, maka jaringan akan lumpuh.


TOPOLOGI STAR


Topologi bintang/ star adalah suatu cara untuk menghubungkan antara komputer satu dengan komputer yang lainnya sehingga dapat membentuk jaringan berupa bentuk bintang (star). Topologi bintang mempunyai bentuk seperti bintang/ star, setiap node tersambung secara terpusat pada sebuah perangkat keras Hub atau switch. Hub atau switch yang dipakai untuk menghubungkan setiap node dalam jaringan LAN.  Piranti ini sering dipakai dalam topologi star dan extended star. Yang membedakan antara Hub dan Switch yaitu kecepatan transfer datanya. Kabel yang dipakai pada topologi ini adalah kabel UTP dengan konektor RJ-45.

Prinsip topologi star adalah control terpusat, seluruh link harus melalui pusat yang menyalurkan data tersebut ke semua simpul atau client yang dipilihnya. Simpul pusat disebut dengan stasiun primer/ server sedangkan yang lainnya dinamakan stasiun sekunder/ client server. Pada saat hubungan jaringan dimulai oleh server maka setiap client server dapat menggunakan hubungan jaringan sewaktu-waktu tanpa menunggu perintah dari server.

Kelebihan Topologi Star

  1. Fleksibel
  2. Pengelolaan dan Pengembangan jaringan lebih mudah
  3. Perawatan yang dilakukan di suatu node maupun
  4. Kerusakan pada suatu node tidak mempengaruhi node yang lainnya
  5. Kontrol pusat
  6. Deteksi dan isolasi kerusakan/ kesalahan lebih mudah.

Kekurangan Topologi Star

  1. Boros kabel
  2. Membutuhkan penanganan khusus
  3. Kontrol terpusat (HUB) menjadi elemen kritis.


TOPOLOGI TREE



Topologi Tree adalah sebuah topologi jaringan komputer yang merupakan kombinasi dari topologi bus dan topologi star. Dalam menyusunannya topologi ini menggunakan topologi bus sebagai tulang punggung jaringan yang menghubungkan beberapa topologi jaringan star. Topologi jaringan tree juga banyak disebut dengan topologi bertingkat karena pada penggunaanya topologi tree digunakan untuk interkoneksi antar hirarki yaitu hirarki rendah untuk lokasi yang rendah, dan hirarki tinggi untuk lokasi yang tinggi.

Karakteristik Topologi Tree

  1. Topologi jaringan tree biasanya menggunakan kabel backbond sebagai kabel utama yang digunakan untuk penghubung jaringan.
  2. Perangkat Hub digunakan untuk pusat kendali dalam jaringan dan digunakan sebagai komunikasi data.

Kelebihan Topologi Tree

  1. Topologi tree sangat cocok apabila digunakan untuk jaringan berskala besar.
  2. Topologi tree memungkinkan untuk digunakan untuk jaringan point to point.
  3. Apabila terjadi trouble, topologi jaringan tree sangat mudah untuk diidentifikasi.
  4. Apabila terjadi kerusakan pada salah satu node, maka akan berpengaruh pada node yang lainnya.

Kekurangan Topologi Tree

  1. Apabila terjadi kerusakan pada Hub, semua jaringan akan terganggu.
  2. Topologi ini terbilang sulit dalam merawatnya, hal ini disebabkan oleh banyaknya perancangan pada node.
  3. Aliran data sedikit lebih lambat, karena komunikasi antara komputer satu dengan komputer yang lain, tidak berjalan secara langsung.


TOPOLOGI MESH



Topologi mesh merupakan topologi jaringan komputer yang menghubungkan semua komputer secara penuh, topologi ini adalah topologi yang paling komplek dibanding dengan topologi jaringan lainnya. Topologi jenis ini banyak digunakan oleh penyedia layanan internet (ISP). Konsep dari topologi ini adalah setiap komputer dalam jaringan saling terhubung satu sama lain sehingga jika terjadi kerusakan pada salah satu komputer tidak berpengaruh pada komputer lain atau berpengaruh pada jaringan.

Jenis - Jenis Topologi Jaringan Mesh

  1. Topologi Mesh Fully Connected
    Topologi Mesh Fully Connected mempunyai ciri utama dimana setiap komputer dalam jaringan saling terhubung satu sama lain secara penuh. Sebagai contoh jika ada 5 komputer dalam jaringan tersebut maka satu komputer akan terhubung ke 4 komputer lainnya.
  2. Topologi Mesh Partial Connected
    Pada topolgi mesh jenis ini memiliki ciri yaitu setiap komputer dalam jaringan tersebut tidak semua komputer akan terhubung dengan komputer lainnya sehingga ada beberapa komputer yang saling terhubung satu sama lain dan beberapa komputer tidak saling berhubungan.

Kelebihan Topologi Mesh

  1. Topologi mesh dapat dengan cepat mendeteksi kesalahan atau gangguna dalam jaringan komputer.
  2. Topologi mesh meningkatkan keamanan data yang di sharing dalam jaringan komputer tersebut.
  3. Topologi mesh sangat aman dari gangguan oleh komputer lain yang mengalami masalah dalam jaringan.
  4. Keuntungan utama dari penggunaan topologi mesh adalah fault tolerance.
  5. Terjaminnya kapasitas channel komunikasi, karena memiliki hubungan yang berlebih.
  6. Relatif lebih mudah untuk dilakukan troubleshoot.

Kekurangan Topologi Mesh

  1. Proses Instalasi pada topologi mesh sangat rumit sehingga membutuhkan ltenaga ahli dibidang jaringan komputer.
  2. Topologi mesh membutuhkan biaya yang lebih besar dibandingkan dengan topologi jaringan lainnya.
  3. Topologi ini kurang praktis, sehingga tidak cocok untuk keperluan sehari-hari.
  4. Sulitnya pada saat melakukan instalasi dan melakukan konfigurasi ulang saat jumlah komputer dan peralatan‐peralatan yang terhubung semakin meningkat jumlahnya.
  5. Biaya yang besar untuk memelihara hubungan yang berlebih


TOPOLOGI HYBRID



Topologi Hybrid merupakan penggabungan dari beberapa (dua atau lebih) topologi jaringan yang berbeda. Misalnya ketika suatu jaringan yang menggunakan topologi Ring, digabungkan dengan jaringan lain yang menggunakan topologi star; maka topologi baru yang terbentuk dari gabungan kedua topologi jaringan ini disebut sebagai topologi Hybrid. Jika jaringan yang digabungkan memiliki jenis topologi yang sama, maka penggabungan kedua jaringan tersebut bukanlah topologi hybrid. Misalnya jaringan dengan topologi bus digabungkan dengan jaringan lain yang juga menggunakan topologi bus, maka penggabungan kedua jaringan tersebut tetap merupakan topologi bus, bukan topologi hybrid.

Topologi Hybrid mengkombinasi dua atau lebih topologi jaringan yang berbeda sedemikian rupa, sehingga topologi jaringan yang dihasilkan tidak mengacu pada standar topologi yang ada; tidak menampilkan karakteristik topologi tertentu. Topologi ini seringkali menghasilkan tata letak topologi yang rumit, sulit dipahami, sebab menggabungkan berbagai struktur topologi. Meskipun demikian penggunaan topologi ini jarang menimbulkan masalah.

Karakteristik Topologi Hybrid


Topology Hybrid tidak memiliki karakteristik khusus, sebab merupakan penggabungan dari beberapa topologi. Topologi hybrid akan membawa karakteristik topologi asal yang membangunnya. Misalkan jika topologi hybrid di salah satu perusahaan merupakan gabungan dari topologi star, topologi ring, dan topologi bus; maka topologi hybrid pada jaringan tersebut memiliki karakteristik bawaan dari topologi ring, star, dan bus.

Kelebihan Topologi Hybrid


  1. Dapat menyatukan dua atau lebih topologi jaringan yang berbeda.
  2. Fleksibel dan efisien; dapat diterapkan pada lingkungan jaringan yang berbeda, tanpa perlu merombak topologi jaringan yang telah terbentuk sebelumnya. Selain itu dapat mengurangi space jaringan yang terbuang.
  3. Kustomisasi, memungkinkan penyesuaian cara pengaturan jaringan untuk mencapai tujuan tertentu.
  4. Aliran data dapat bekerja dengan sempurna meskipun berjalan dalam sejumlah lalu lintas jaringan yang berbeda akibat mengkombinasikan berbagai konfigurasi topologi jaringan yang berbeda.
  5. Sangat mudah untuk menambah node atau koneksi peripheral baru, meskipun topologi jaringan berbeda.
  6. Ketika salah satu link dalam jaringan mengalami gangguan, bagian link jaringan lainnya tidak akan ikut mengalami gangguan.
  7. Kecepatan jaringan konsisten sebab menggabungkan kelebihan dan menghilangkan kelemahan masing-masing topologi jaringan.

Kekurangan Topologi Hybrid


  1. Pengelolaan jaringan cenderung sulit, karena penggabungan beberapa topologi menyebabkan struktur jaringan menjadi rumit dan sukar dipahami.
  2. Biaya untuk membangun topologi ini cukup mahal, sebab menggunakan banyak hub dan kabel untuk menghubungkan jaringan.
  3. Biaya perawatan jaringan juga cukup mahal. Hub harus terus bekerja meskipun salah satu node dalam jaringan tidak bekerja, sebab hub harus mengelola beberapa jenis jaringan sekaligus.
  4. Instalasi dan konfigurasi jaringan rumit, sebab harus menghubungkan beberapa topologi yang berbeda dan disaat yang sama juga harus memastikan semua node berfungsi dengan baik.

Rabu, 28 Maret 2018

NIC, BRIDGE, DAN REPEATER

 NIC ( Network Interface Card )




NIC ( Network Interface Card ) atau sering disebut LAN Card atau Kartu Jaringan adalah komponen penting yang dibutuhkan oleh komputer kita untuk mengkoneksikan komputer kita ke Internet. Jadi, kita sangat membutuhkan NIC, jadi appa itu NIC??

NIC adalah sebuah kartu yang berfungsi sebagai jembatan dari komputer ke sebuah jaringan komputer. Jenis NIC yang beredar, terbagi menjadi dua jenis, yakni NIC yang bersifat fisik, dan NIC yang bersifat logis. Contoh NIC yang bersifat fisik adalah NIC Ethernet, Token Ring, dan lainnya; sementara NIC yang bersifat logis adalah loopback adapter dan Dial-up Adapter. Disebut juga sebagai Network Adapter. Setiap jenis NIC diberi nomor alamat yang disebut sebagai MAC address, yang dapat bersifat statis atau dapat diubah oleh pengguna.

Fungsi Network Interface Card :
  1. Media pengirim data ke komputer lain di dalam jaringan
  2. Mengontrol data flow antara komputer dan sistem kabel
  3. Menerima data yang dikirim dari komputer lain lewat kabel dan menerjemahkannya ke dalam bit yang dimengerti oleh komputer

Cara Kerja Network Interface Card :

Prinsip kerja LAN CARD adalah menerima sinyal dari computer lain kemudian mentranmisikan kedalam masukan kemudain diolah menjadi data begitu sebaliknya saling berbagi. LAN CARD dapat digunakan untuk menghubungkan system computer satu dengan computer lain melalui perantara HUB sehingga dalam area tersebut membentuk suatu jaringan komputer.


BRIDGE

Bridge, banyak yang beranggapan bahwa fungsi Switch dan Bridge itu hampir sama, tapi sebenarnya fungsinya berbeda. Mari kita lihat, apa itu Bridge.

Bridge adalah sebuah Network Device yang berfungsi untuk memisahkan sebuah jaringan yang luas menjadi segment-segment yang lebih kecil. Bridge membaca alamat MAC (Media Access Control) dari setiap paket data yang diterima yang kemudian akan mempelajari dridging table untuk memutuskan apa yang akan dikerjakan bridge selanjutnya pada paket data tersebut, apakah diteruskan atau di abaikan. jika switch menpunyai Collision Domain sendiri-sendiri disetiap portnya, begitu juga dengan bridge memiliki Collision Domain tetapi ia juga dapat membaginya dari sebuah Collision Domain yang besar menjadi yang lebih kecil, dah bridge hanya akan melewatkan paket data antar segment - segment jika hanya segment itu sangat diperlukan.

Selain itu ada yang mendefinikan bahwa Bridge adalah sebuah Network Device yang berfungsi sebagai jembatan fisik dan Bridge pun dapat berfungsi juga sebagai jembatan nalar (logical) seperti pembongkaran dan penyusunan paket, penyelematan, buffering dan lain-lain. Dengan demikian bridge dapat dipakai untuk menghubungkan 2 macam jaringan yang berbeda format paketnya ataupun yang berbeda kecepatan transmisinya. Misal dua kantor menggunakan dua jenis sistem jaringan yang berbeda, yang satu menggunakan sistem Ethernet dan yang lainnya menggunakan sistem Arcnet, maka kedua sistem tersebut dapat digabung dengan menggunakan bridge.

Jenis-Jenis Bridge :

  1. Transparent Bridge
    Melakukan bridging antara 2 atau lebih segmen LAN. Jenis bridge ini juga dapat melakukan bridging pada jenis media physical layer yang berbeda (UTP, coax, fiber dll). Pengaturan bridge jenis ini dapat dilihat pada dokumen standar IEEE 802.1D.
  2. Translating Bridge
    Adalah jenis bridge yang mampu untuk melakukan bridging antar protocol pada data link layer (contoh Ethernet dengan Token Ring). Dengan demikian terjadi proses konversi jenis frame data dan transmission rate masing-masing protocol. Proses ini dilakukan pada preamble dan FCS (frame check sequence).

Pada bagian lain kita akan membahas pula bagaimana menghitung performance network dalam hubungannya dengan penerapan kedua jenis bridge ini.

Masalah yang ada pada segmentasi Ethernet

Dasar dari dibaginya sebuah network dalam beberapa segmen yang menggunakan bridge mengacu pada rancangan topologi jaringannya. Misalnya dalam sebuah network yang terdiri dari departemen A dan B, maka untuk mengurangi overhead traffic jaringan secara keseluruhan dibuatlah segmen fisik A dan B. Dengan tujuan agar traffic pada segmen A jika tidak diperlukan ke segmen B, benar-benar hanya berlalulalang di segmen A saja.

Telah kita ketahui bahwa bridge melakukan filtering dan forwarding frame pada masing-masing segmen nya yang menimbulkan konsekuensi jika filtering dan forwarding rate menjadi besar maka akan mempengaruhi kinerja jaringan secara keseluruhan.

Teknologi switching hub menjawab permasalahan ini dengan cara kerja sebagai berikut:
Saat sebuah node akan berhubungan dengan node lain yang berbeda segmen, peralatan ini akan menjadi bridge dan membuka sebuah jalur langsung ’sementara’ dengan acuan source dan destination address Ethernet nya.

Switching hub bekerja pada Ethernet MAC (Media Access Control) sublayer.
Setiap port pada hub jenis ini dapat menjamin throughput nya tetap 10 Mbps. Karena jika pada hub non switch, jika terdapat misalnya 8 port Ethernet, maka dalam hitungan mudahnya setiap port akan hanya memperoleh 10 Mpbs / 8 port = 1,25 Mbps.

Switching hub
Switching hub bekerja pada Ethernet MAC (Media Access Control) sublayer.
Diagram hubungan antara OSI dan IEEE 802 standar
MAC = Media Access Control
802.3 - CSMA/CD (di Ethernet)
802.4 - TOKEN BUS
802.5 - TOKEN RING
802.6 - DQDB MAN (Distributed Que Dual Bus Metropolitan Area Network)

Buffering pada switch
Pada switch hub digunakan minimal sebuah CPU dan memory untuk melakukan packet buffering. Sebuah switch mampu menerima semua paket data dalam koneksi yang ada secara serentak. Kemudian paket data diteruskan hanya kepada alamat tujuan (destination address).

Setiap paket berisi dua MAC layer address yaitu alamat pengirim (source) dan tujuan (destination). Switch akan menyimpan dalam sebuah tabel MAC address yang digunakan untuk mencocokan koneksi yang harus dilakukan. Penggunaan tabel ini juga untuk menentukan kemana paket data harus dikirim. Jumlah tabel MAC address biasanya juga terdapat dalam spesifikasi switch, yang dapat mencapai ribuan alamat.

Faktor lain yang perlu diperhatikan adalah kapasitas memory dalam switch. Karena perlu diingat pula bahwa bentuk lalu lintas paket data dapat dibagi dua golongan yaitu : peer to peer/point to point dan satu ke banyak koneksi (one to many, misalnya w/s ke server).

Beberapa teknik yang digunakan pada switching hub:
  • internal bus - pada high end switch -> gigabytes
  • shared memory / packet bus
  • memindahkan satu koneksi dalam switch ke koneksi lain

Parameter penting lainnya adalah ukuran packet per second (pps). Sebagai contoh sebuah merk switching hub dapat memproses sampai dengan 150.000 pps pada koneksi 100baseT (fast ethernet) dan 1/10 nya pada koneksi 10baseT.


REPEATER

Repeater adalah suatu alat yang berfungsi memperluas jangkauan sinyal WIFI yang belum tercover oleh sinyal dari server agar bisa menangkap sinyal WIFI. Perangkat Repeater harus 2 alat, yakni untuk menerima sinyal dari server (Client) dan untuk menyebarkan kembali sinyal Wifi tersebut (acces point).

Fungsi Repeater
  • Untuk mengcover daerah-daerah yang lemah sinyal dari Server (pemancar)
  • Untuk memperjauh sinyal dari Server (pemancar)
  • Untuk mempermudah akses sinyal Wifi dari Server

Sedikit Cara Kerja Repeater :

Saat PTT HT Ditekan ( ia akan memancar pada Freq A ) Bag RX repeater (frequency :A) menerima informasi dari radio HT tsb, maka bag rx aktif, dan COR akan langsung menggerakkan bag transmit (TX ) yang secara bersamaan informasi yang  diterima tsb dipancarkan kembali oleh bagian TX ( B). dan pancaran tsb dapat diterima oleh HT lain dilapangan pada Frekwensi receive HT ( B ). Demikian pula saat HT lain mengudara untuk menjawab atau memanggil prosedur tsb kembali berulang.

Repeater pada umumnya diletakkan disuatu tempat ketinggian ,antennanyapun ditinggikan lagi yang biasanya diletakkan diatas tower sehingga jangkauan pancaran akan lebih jauh. Semakin tinggi letak repeater, maka akan lebih jauh pula daya jelajahnya. Seringnya repeater diletakkan disuatu lokasi yang  tinggi misalnya di puncak Gunung, atau Bukit , Antennanya pun  di instalasikan ditower yang cukup tinggi.

Memperkirakan jarak jangkau repeater, secara sangat sederhana adalah dengan melihat area dari lokasi tsb dengan mata kita, bila yang terlihat sangat luas, maka hampir dapat dipastikan, sejauh mata kita memandang, sampai sanalah  area yang dapat dicover oleh repeater itu, ( Line Of Sight ) Mengingat keterbatasan daya pandang, dapat saja coveragenya lebih jauh dari pandangan kita.

Peformance sebuah repeater dipengaruhi pula oleh ,daya pancar repeater, sensitivitas, serta selektivitas dari repeater itu sendiri. Untuk meningkatkan  kekuatan pancaran, selain meletakkan repeater pada tempat yang tinggi, maka  digunakan pula Antenna dengan penguatan ( gain ) yang besar.

Selasa, 20 Maret 2018

Jaringan Komputer

Pernahkah anda mendengar kata PAN, LAN, MAN, WAN ? Mungkin dari sebagian di antara anda tidak terlalu asing dengan kata-kata tersebut.PAN, LAN, MAN, WAN merupakan bentuk dari jaringan komputer. Apa yang dimaksud dengan jaringan komputer ? Jaringan komputer merupakan kumpulan dari sejumlah terminal komunikasi yang mana di dalamnya terdiri dari 2 atau lebih komputer yang saling terhubungkan. Tujuan dari adanya jaringan komputer ini adalah agar segala informasi atau data yang dibawa transmitter bisa sampai kepada receiver secara tepat dan akurat. 

Nah dalam jaringan komputer memiliki beberapa jenis. Dari jaringan yang sederhana sampai jaringan yang mencakup secara luas. Silahkan simak apa saja jenis-jenis jaringan pada komputer dibawah ini: 



Jenis-jenis Jaringan Komputer



PAN (Personal Area Network)

PAN adalah singkatan dari personal area network. Jenis jaringan komputer PAN adalah hubungan antara dua atau lebih sistem komputer yang berjarak tidak terlalu jauh. Biasanya Jenis jaringan yang satu ini hanya berjarak 4 sampai 6 meter saja. Jenis jaringan ini sangat sering kita gunakan. contohnya menghubungkan hp dengan komputer. 


LAN (Lokal Area Network)

LAN adalah singkatan dari lokal area network. Jenis jaringan LAN ini sangat sering kita temui di warnet-warnet, kampus, sekolah ataupun perkantoran yang membutuhkan hubungan atau koneksi antara dua komputer atau lebih dalam suatu ruangan. 


MAN (Metropolitan Area Network) 

MAN singkatan dari metropolitan area network. Jenis jaringan komputer MAN ini adalah suatu jaringan komputer dalam suatu kota dengan transfer data berkecepatan tinggi yang menghubungkan suatu lokasi seperti sekolah, kampus, perkantoran dan pemerintahan. Sebenarnya jaringan MAN ini adalah gabungan dari beberapa jaringan LAN. Jangkauan dari jaringan MAN ini bisa mencapai 10 - 50 kilo meter.
 

WAN (Wide Area Network) 

WAN singkatan dari wide area network. WAN adalah jenis jaringan komputer yang mencakup area yang cukup besar. contohnya adalah jaringan yang menghubugkan suatu wilayah atau suatu negara dengan negara lainnya.


 

Selasa, 02 Juni 2015

Membuat Domain Name System (DNS) Pada Linux Debian

Kalian harus menyiapkan 2 PC atau lebih, atau kalian juga bisa menggunakan aplikasi Virtual Machine.
Okee.. kita langsung mulai saja.


1.    Persiapkan alat dan bahanya.
2.    Tentukan perencanaan jaringan yang akan di gunanakan.
3.    Masuk ke dalam Linux debian ,lalu buka aplikasi terminal.


4.   Ketik “su” untuk masuk kedalam super user dan masukan password, jangan panik jika saat kalian mengetik tulisannya tidak ada, karena untuk menjaga kerahasian password kalian.



5.    Ketikan “ifconfig” untuk mengecek LAN card yang aktif.


6.    Setting network ketik “ nano /etc/network/interfaces ”.


7.  Lakukan konfigurasi network seperti gambar dibawah ini dengan perencanaan jaringan kalian.

 save dengan menekan tombol kombinasi  “ctrl + o”, “enter”, keluar dari settingan “ctrl + x”.


8.   Ketikan “ nano /etc/resolv.conf ”.


9.  Samakan dengan gambar dibawah ini. Ket: Search > sesuai dengan nama domain yang anda buat.  Nameserver > sesuai ip address server.

save dengan menekan tombol kombinasi  “ctrl + o”, “enter”, keluar dari settingan “ctrl + x”.

10.  Restart konfigurasi “sevice networking restart” atau “ /etc/init.d/networking restart”.




11.  Install direktori bind. Direktori Bind terdapat pada CD/DVD 1. Jangan lupa sebelum install pastikan CD/DVD 1 ada didalam DVD ROM. 





12.  Pindah ke direktori bind " cd /etc/bind ". Lalu ketikan “ nano named.conf.local ”.





13.  Lalkukan konfigurasi sesuai dengan gambar dibawah ini. Lalu save dengan menekan      tombol    kombinasi   “ctrl + o”, “enter”, keluar dari settingan “ctrl + x”.



14.  Copy file forwarder.txt dan reverse.txt.



15.  Masuk kedalam file forwarder.txt dengan mengetikan perintah “nano forwarder.txt”




16.  Lalkukan konfigurasi sesuai dengan gambar dibawah ini. Hati-hati pada pengetikan, bila ada yang kurang atau salah maka akan error saat di restart nanti.

save dengan menekan tombol kombinasi  “ctrl + o”, “enter”, keluar dari settingan “ctrl + x”.




17.  Masuk kedalam file reverse.txt dengan mengetikan perintah “nano reverse.txt”


18.  Lakukan konfigurasi sesuai dengan gambar dibawah ini. Hati-hati pada pengetikan, bila ada yang kurang atau salah maka akan error saat di restart nanti.
   
save dengan menekan tombol kombinasi  “ctrl + o”, “enter”, keluar dari settingan “ctrl + x”.

19.  Restart bind.


20.  Lakukan pengujian dengan perintah :
       1. nslookup localhost,
       2. nslookup ns.admin.com,
       3. nslookup www.admin.com


21.  Install direktor apache php5. Direktori apache php5 terdapat pada CD/DVD 1.


22.  Pindah ke direktori apache. Lalu masuk ke dalam file “www”.

 

23.  Isi file seperti gambar dibawah ini. Lalu save dengan menekan tombol kombinasi “ctrl + o”, “enter”, keluar dari settingan “ctrl + x”.



24.  Pindah ke dirktori www. Lalu masuk ke file index.html.


25.  Setarakan seperti gamabar dibawah ini. Untuk kalimat terserah anda mau diisi apa saja. Lalu save file dan keluar.


26.  Restart apache dan restart network.


27.  Install lynx. Lynx terdapat pada CD/DVD 1.




28.  Masuk ke lynx. Fungsi lynx adalah untuk mengecek hasil yang DNS yang dibuat diatas.






Jika hasilnya seperti gamabar diatas maka setttingan berhasil. Keluar dari lynx tekan tombol “q” pada keyboard lalu tekan “enter”.

29.  Masuk ke dalam browser pada debian.


30.  Pada browser ketikan alamat DNS dan alamat IP address yang kita buat tadi.



      Pada step ini jika tampil seperti gambar diatas maka kita telah berhasil membuat DNS.

31.  Lalu kita konfigurasikan Ip address pada PC Client. Pada PC Client gateway di isi dengan IP address milik server.


32.  Lalkukan test ping pada pc client.


33. Masuk ke dalam browser pada Client. Pada browser ketikan alamat DNS dan alamat IP address.






Membuat DNS sudah selesai.


Selamat Mencoba ....